Pengalaman SMP

Tuesday, 6 August 2013
Posted by Aries

Hoalaah,dasar penggalauan jenis anak SMP kelas 3,penggalauannya gara-gara nilai dirasa kurang memenuhi keinginan,tapi disisi lain gue juga males belajar. Gimana dooong?????

Yap,inilah gue. Gimana yaa? Gue ini termasuk anak yang kalo belajar tergantung dari enak atau enggaknya guru mengajar. Pastilah gak semua guru enak cara mengajarnya di mata gue. Termasuk salah satu guru yang menurut gue asli dingiiin banget (atau beller??). Kalo ngajar gak pernah ngeliat ke arah muridnya,ya gimana mau dapet empati dari gue? Kalo ngomong itonasinya lempeeng banget. Datar-datar aja. Aduuh mau gak mau gue harus ningkatin intensitas fokus gue walaupun gurunya begitu. Soalnya gue juga melihat ketulusan dari mata mereka pas ngajar,cuma emang ngajarnya aja kali ya yang gak pas menurut selera gue?

Secara udah mau kelulusan,pastilah ada keinginan untk belajar lebih serius buat gue. Diantaranya pelajaran bahasa Indonesia. Keliatannya sih gampang,tapi??? ohooooo salah naro tanda titik aja langsung tiada nilai bagimu. Sempet gondok juga sih,seenggaknya kasih nilai setengah kek. Mulai saat itu gue mulai agak sedikit sedih sama tu guru,sampe pada saat tu guru kesandung,hati gue ketawa bukan main. yaiyalah dalam hati,gue gak mau ambil resiko disuruh keluar kelas kalo ngetawainnya terang-terangan.

Sampe suatu saat gue mendadak diare. Gue melamun dan mikir dalam hati,apa jangan-jangan gue kena karma sama tu guru? And i think that"s true. It’s really happen to me (asal aja bahasa iggrisnya). Pas itu guru masuk setelah beberapa hari gak ngajar,ternyata dia sakit DIARE. Waaah karma bener buat gue. Dia sakit gue sakit.Mmulai saat itu gue tobat.

Dalam proses tobat gue,gue berusaha buat jadi lebih baik. Dan alhasil itu guru jadi baik sama gue,hehehe.. Saat disuruh untuk membuat syair,langsunglah otak gue bekerja. Eh gak disangka setelah berminggu-minggu dia masih inget sama karya gue. cihuyy..

Beralih ke guru lain,kali ini guru matematika. Boleh dibilang dia akrab banget sama gue. Hahahha. Itu guru asiik banget. Gue jadi gak takut lagi sama matematika. Dia orangnya lucu dan suka ngelawak.

Suatu saat gue dapet tugas ngerjain beberapa soal matematika. Ada satu soal yang mendingnya dia jelasin ke anak-anak soalnya kawan-gawan gue pada gak bisa,kecuali gue. Gue bisa ngerjain itu *songong dikit*. Dia ngerjain dengan cara yang saaaangaat panjang. Sedangkan gue ngerjain cuma seiprit caranya. Tapi jawaban gue bener. Kata dia,"Matematika tu banyak jalannya,tergantung nalar."

Eh pas gue nanya soal yang gue gak bisa,dia malah bilang,"Kan saya udah ajarin Laan,duh kamu itu gimana,soal yang susah malah kamu bisa,giliran yang gampang malah gak bisa?" nah loh gue ngakak… gue nyaut aja “Pak kalo saya bisa ngerjain soal gampang itu biasa,kalo gak bisa ngerjain soal susah itu wajar,nah kalo bisa ngerjain soal susah itu namanya jenius,Pak. Sedangkan saya soal susah bisa,soal gampang saya gak bisa. namanya jenius tapi oon dong,Pak?" hahahahahah,sekelas meledak semua.

Gak semua guru sama cara ngajarnya,tapi semua patut dihargai kalo kita mau berhasil,ya kan?? Mereka aja udah tulus ngajarin kita,masa kita tinggal dengerin aja kok banyak ngeluh?? Well semoga gue dan semuanya bisa sukses deh.. AMIIIIIIIIN

Sumber : Wulanda Sari
Penulis Blog : Fakhri Arrahman
#SahabatNabi4
@SahabatNabi4

W:
eh lo pernah gak ngalamin cinta dalam hati?
A:
haha..setahun gue ngerasain itu.
W:
waw. kalo gue sih hampir tiap orang yang gue sukain pasti gue cuma bisa mendem itu semua.
A:
emang siapa sih orang yang lo suka?
W:
mm..-diem seribu bahasa. pengen banget ngomong "punya cermin gak?coba deh lo berdiri didepan cerminnya trus liat bayangan siapa di situ. itulah orang yang gue suka" -
mulut gue serasa digembok

Sumber : Wulanda Sari
Penulis Blog : Fakhri Arrahman
@SahabatNabi4
#SahabatNabi4

Ketika kau berjalan begitu jauh, awalnya merasa gelisah, merasa bersalah, namun kau biarkan dan terus bertahan pada sesuatu yang salah
Malam kau menangis, meminta padaNya jalan yang lurus, namun esok kembali imanmu kau gerus dengan dosa yang terus menerus…

Kau membaca Al Qur’an dengan tersedu-sedu, namun kau seolah tak berdaya dan terus terbelenggu, kau bangkit namun kembali terjatuh, kembali menjauh…
Pernahkah kau merasa begitu rindu pada Allah?
Kau rindu pada sholat khusyumu, kau rindu berkumpul bersama teman-teman shalihmu, kau rindu bermunajat dan bermesraan pada RabbMu…
Kau rindu pada nikmatnya beribadah, kau rindu menjalani hidup sebagai seorang hamba yang membela agama-Nya, rindu pada kehidupan yang yang mengalirkanmu pahala… rindu untuk kembali mencintaiNya… rindu untuk mencintai perintah-Nya dan membenci larangan-Nya…
Kau rindu pada-Nya, yang telah memberimu segala…
Yang telah mengahapus air mata
Dan memberimu bahagia, mencurahkan segala keagungan dan rasa cinta-Nya
Yang terus menerima, walau kau telah berkali-kali membuat dirimu menjadi begitu terhina
Pernah kau merindukan-Nya? Rindu bertemu-Nya, memandang wajah-Nya…?
Jika jawabanmu tak pernah, maka menangislah
Karena ruh mu mungkin tak pernah kau sapa, hingga ia lupa, pada Dzat yang membuatmu ada
Mungkin kau mengganti imanmu dengan kekufuran hingga su’ul khatimah akan menjadi suatu kepastian
Mungkin pula kau berada dalam sebuah permainan yang memabukkan, jurang yang menyesatkan dan tumpukkan dosa yang membinasakan…
Manusia malang… padahal Allah terus melimpahkan kasih sayang…
Manusia merugi…padahal Allah terus mengasihi…
Manusia fakir… padahal Allah tak pernah kikir
Jika jawabanmu, pernah… atau bahkan selalu merindu…
Di dadamu dipenuhi cinta yang menggebu
Karena ada rindu yang menderu
Maka tetaplah mantap melangkah maju!
Kuatlah! Lawan derasnya air bah yang membuatmu mundur menjauh!
Merintihlah pada Rabb-Mu
Agar kau kuat untuk tak kembali pada dosa masa lalu…
Agar kau kuat untuk tak mentaati hawa nafsu
Agar di hatimu selalu ada rindu,
Untuk bisa bertemu…
Tanpa rasa malu…

Sumber : Leni Nursafitri
 #SahabatNabi4
Follow : @SahabatNabi4

"  Jatuh hati kepada orang yang sudah memiliki pasangan ? How come ? are u crazy ? "
 Dari kalimat diatas kalian sudah pasti mengerti apa yang saya maksud. Ketika hati mengalahkan logika, perlukah kita telaah rasa yang kita punya ? Menelaah apakah rasa yang kita rasakan benar kenyataannya atau malah sebaliknya ? who know's.
 Dan saat ini, saya mencoba untuk menelaah perasaan yang saya rasakan kepada seseorang yang saya beri julukan " My Ultraman ". Tadinya saya menganggap ini hanya sebuah " cinta platonik " , tapi nyatanya tidak. Ada perasaan yang lain yang tersembul di balik hati kecil saya, lalu perasaan apakah itu ? " Sorry, I do not understand where all of this is coming from my Ultraman ". 
 Saya merasa bersalah sekali sama kamu, bersalah atas semua yang saya rasakan terhadap perasaan saya kepada kamu. Saya tidak ada maksud untuk membuat pertemanan yang kita jalani selama ini menjadi " canggung " adanya. Menjadi ragu atas apa-apa saja yang ingin kita bicarakan, menjadi malu atas apa-apa saja yang ingin kita sampaikan. 
 Apakah perasaan yang saya rasakan ini hanya bertahan sesaat ? atau apakah perasaan yang saya rasakan ini memiliki massa yang panjang ? Ketika saya mencoba untuk tidak memikirkan kamu, saya merasa perasaan saya terhadap kamu hanyalah perasaan yang sesaat, tetapi saya belum bisa menghentikan pikiran saya, perasaan saya kepada kamu.
 Jalani saja, nikmati saja, mau dibawa kemana perasaan  saya kepada kamu hanya hati ini yang tahu. Hati seorang gadis kecil, hati seseorang gadis yang masih labil.

Penulis Blog : Amalia Rahmatika
#SahabatNabi4
@SahabatNabi4

Wanita

Posted by Aries


Wanita mampu menangis dalam tawanya, wanita juga mampu tertawa dalam tangisnya. Saat wanita berkata “ gapapa, aku baik-baik saja” padahal kenyataannya hati wanita hancur berkeping-keping. Mereka sedikit kesulitan mengungkapkan isi hatinya, lukanya, bahkan semua yang membuatnya terluka.

Jika pun mereka bisa mengungkapkannya, mereka tidak mampu mengungkapkan semuanya, selalu ada yang disisakan untuk diungka
pkan. Karena dalam kondisi seperti itupun wanita masih memikirkan perasaan prianya. Mereka tidak ingin prianya sedih dan ragu meskipun disaat bersamaan hatinya sudah hancur lebur. Bagai kapas yang beterbangan yang sulit untuk disatukan kembali dalam sebuah hati yang utuh.

Setegar dan sekuat apapun wanita, dia pasti menangis. Entah dengan atau tanpa aliran air mata. Dalam setetes air matanya ada j
utaan kata penuh makna yang tak mampu terucap. Wanita adalah makhluk Tuhan penuh makna...!!! Jangan pernah sakiti wanita, karena wanita diciptakan bukan untuk disakiti.

“Wanita diciptakan bukanlah dari kepala untuk dijadikan pemimpin, wanita tidak diciptakan dari kaki untuk dijadikan sebagai alas. Tapi wanita diciptakan dari tulang rusuk untuk dijadikan pendamping, dekat dengan tangan untuk dilindungi dan dekat dengan hati untuk dicintai...”

Penulis Blog : Putri Bestari
#SahabatNabi4
@SahabatNabi4 

Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa kebersamaan itu sendiri, pada dasarnya merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan dalam keberhasilan rumah tangga. Sebaliknya, absennya salah seorang dari pasangan suami istri faktor yang bisa menyebabkan bubarnya sebuah rumah tangga. Seperti jika seorang laki - laki berkata, " Aku tidak pernah melihatnya ada di rumah. Setiap kali aku pulang dari kerja, dia selalu tidak ada di rumah. " Atau, seperti pengaduan seorang istri, " Dia sama sekali tidak pernah ada di rumah kecuali pada waktu tidur."

Memang benar, gaya hidup jaman modern sekarang ini penuh dengan argumen yang "masuk akal" untuk membenarkan sering keluarnya suami atau istri dari rumah. Akan tetapi, jika mereka masih menghendaki sebuah pernikahan yang langgeng dan sukses. Maka sebelum mereka benar - benar memutuskan untuk keluar rumah, keduanya mesti membicarkan hal tersebut. Jika tidak, maka rumah tidak lebih sekedar tempat untuk tidur atau tempat mengisi "bensin" sebelum akhirnya berpindah ke tempat lain. Jika hal itu terjadi, Maka bencana tidak dapat terelakkan karena pernikahan yang sukses menuntut keberadaan keduanya

Penulis Blog : Fakhri Arrahman
#SahabatNabi4
Follow : SahabatNabi4 

Kelahiranku

Tuesday, 2 July 2013
Posted by Aries

Saat aku terlahir di dunia ini, ayahku pernah bercerita bahwa ia pernah mendengar suara tangisku yang menjerit begitu keras. Dokter dan suster yang ikut membantu proses kelahiran ku pun begitu bingung karena aku tidak berhenti menangis meski mereka tenang menimang dan menghiburku dengan berbagai cara. Awalnya, aku tidak mengerti mengapa aku terus menangis dan tidak bisa di hentikan oleh siapapun. Suster yang bingung menyerahkan ke dokter untuk meminta ayah yang sedang berada di ruang tunggu untuk melihatku.

Dengan terburu - buru, Ayah memasuki ruang Inkubator dan ia menyentuh jari pertamanya di wajah ku yang lahir prematur. Ia menitikan air mata melihatku dan aku pun secara ajaib berhenti menangis. Ayah mengangkat tubuh mungilku yang hanya seberat beberapa gram saja.
Ia melihatku berhenti menangis, Suster - Suster heran ketika suara tangisku akhirnya berubah suka cita, Ayah menimang tubuhku dengan lembut sambil berkata, "Mulai saat ini kamulah yang paling berharga dalam hidup ayah..."begitu kalimat pertamanya padaku.

Ya. Aku anak yang paling berharga baginya. Kelahiranku adalah dua sisi yang cukup membuat ayah begitu tertekan antara bahagia dan duka.
Duka itu dimulai saat ibu mengalamai pendarahan hebat dan ayah berada dalam kondisi sulit ketika dokter memberikannya dua pilihan : Pertama : Aku yang pergi dari dunia ini atau Ibu yang harus merelakan nyawanya.

Tanpa memperdulikan saran ayah, Ibu memilih untuk melahirkanku dari pada harus mengaborsi bayi prematur yang telah ia rawat dengan penuh kasih sayang. Ia melupakan semua saran dokter demi aku, Sang Janin Kecil Yang Terus Membuat Nyawanya Terancam.

Ayah menginginkanku di dunia ini seperti halnya ibu. Tapi ayah tidak ingin membuat ibu bersedih dan bimbang melawan keputusan ibu. Ayah menerima keputusan ibu dan berharap keduanya dapat selamat dengan mukjizat Allah Swt. Di saat - saat kritis itu, dengan mengenggam erat tangan ibu. Ayah melihat sendiri ibu menghembuskan nafas terakhirnya, Di saat nafas akan berakhir, Terdengar suara tangis pertamaku di dunia ini dengan senyuman terakhir ibu dengan bahagia melihat kelahiranku, Saat itulah ia pergi meninggalkanku dan ayah.

Tuhan, Aku tidak pernah mengerti mengapa aku harus menjadi beban bagi ibuku, Andai saja aku tahu bahwa hidupku hanya untuk membuat ibuku menderita, Mungkin tidak akan memilih untuk terus hidup di dunia ini.

Tapi semuanya rencanNya telah di gariskan lewat takdir yang mempertemukan ibu dan ayahku. Dan oleh karena cinta merekalah aku terlahir kedunia ini. Ayah selalu berkata bahwa pernikahan mereka adalah hal terindah di dunia ini.

Penulis Blog : Fakhri Arrahman
#SahabatNabi4
@SahabatNabi4 
Welcome to My Blog

Entri Populer

Bagaimana menurut anda tentang blog ini ?

Tukar Link

White Tiger Print Pointer

- Copyright © Budi Mulia - Smk Ti Budi Mulia Ciledug - Powered by Multimedia - Designed by Fakhri Arrahman -