Posted by :
Aries
Monday, 1 July 2013
Tahun 2012 lalu, aku terpilih untuk menjadi ketua osis. Sebelumnya kami melakukan LDK terlebih dahulu. Dan sebelum aku terpilih menjadi ketua osis, aku sudah pernah menjadi wakil ketua osis tahun 2010/2011. Kebetulan itu aku masih duduk di bangku SMP kelas 7. Waktu itu aku masih di dukung buat mencalonkan diri menjadi ketua osis. Tapi semenjak aku menjadi ketua osis, teman-temanku pun tidak terima. Lagi-lagi sahabatku. Dia di suruh untuk mencalonkan diri sebagai ketua osis sama pembina osis kami. Awalnya sahabatku itu bilang, dia ga mau nyalonin jadi ketua osis. Tapi karena terpaksa yaudah. Saat-saat pemilihan pun dimulai. Sahabatku itu kan bilang ga mau nyalonin jadi ketua osis, tapi kenapa dia berharap pengen menang? Pada saat itu pun aku berantem dengannya. Bukan aku duluan sih yang mulai. Tapi dia. Aku mah cuek-cuek aja. Mau menang syukur ga menang juga tidak apa-apa. Namanya juga bersaing. Dia nyuekin aku, sinis banget kalau ngeliat aku, judes banget dan sebagainya. Pengen menang tapi sifat kayak gitu. Hari Sabtu setelah habis istirahat pemilihan pun dimulai. Jantungku dag dig dug ga karuan. Aku berusaha buat sabar. Dan tidak terlalu berharap bahwa pasti menang. Sahabatku itu dari tadi senyum-senyum yakin bahwa dia akan menang. Rasanya bahagia banget. Tapi pas selesai pemilihan ternyata aku yang menang. Awalnya ga nyangka. Rasanya bingung, senang, campur kaget. Lagi-lagi sahabatku tidak suka aku menang. Dia langsung ngambek ga jelas. Marah-marah ga jelas samaku. Aneh lah sikapnya dia. Tapi aku coba untuk mengerti sikapnya dia. 1bulan sudah aku jalani. Namun kegiatan belum ada sama sekali. Aku coba untuk menanyakan kepada bagian-bagian yang sudah aku tunjuk. Namun tak ada respon apa-apa. Rasanya sedih banget. Dan aku pun berfikir, apa harus aku semua yang mengerjakan ini semua? Namun buat apa ada mereka yang aku tunjuk buat meringankan tanggung jawabku. Aku pun memakai cara diam. Agar aku tau sampai dimana kesadaran mereka dalam melakukan tanggung jawabnya. Namun hasilnya NIHIL. Tak ada satu pun yang punya ide sama sekali. Dan tanpa berfikir panjang, aku pun megerjakan sendirian. Karena saking kesalnya terhadap mereka. Tapi untungnya jabatanku sebentar lagi berakhir. Senang rasanya aku bisa terbebas dari keegoisan mereka. Dan aku berharap di SMA nanti aku mempunyai kerabat kerja yang aktif,kreatif dan inovatif.
Penulis : Azka Azhara
#SahabatNabi4
@SahabatNabi4